Seorang murid kecil itu..
Di pintu kelas kayu usang
Pensilnya patah hatinya sayu...
Pensilnya berbatang buluh
Buat coretan sebaris ilmu
Tiada coretan tinggallah ilmu
Seorang guru garang lalu...
Rotan panjang misai melintang
MASUK .... TULIS ......
Berang emosi tulis hatinya
Seorang murid kecil itu......
Pantas berlari
Air mata lap di bahu
Tersadung meja.. digelak tawa
Fikirnya keliru jiwanya celaru
Tiada coretan tiadakah ilmu
Seorang murid kecil itu......
Terik matahari laju berlari
Pulang penuh harapan...
Apakah ada pensil baru..
Diraut rapi panjang lurus
berwarna merah .....
tanpa berbatang buluh...
Seorang murid kecil itu...
Pasrah terima kata ayahanda
Nanti dibelikan pensil baru...
Tapi... hati perlu diisi ilmu
Seorang murid kecil itu...
Pensilnya pendek berbatang buluh
Lembaran buku dicoret ilmu
Sesekali mencuri matanya
Sebatang pensel biru
Seorang murid kecil itu...
Tekun tunduk mencoret ilmu
pensil kontot berbatang buluh
mengaris laju....
Seorang murid kecil itu...
Mencoret ilmu melakar laju
Tekun tunduk sesekali malu
Lalu....
Datang lalu seorang guru
Ini pensil biru untuk mu
kerana dapat nombor SATU ....
Seorang murid kecil itu...
Dihati terharu diberkati guru
pensil biru lagi baru
dari seorang guru itu..
Lalu kata hatinya.....
pensil biru baru
akan dicoret segedung ilmu
di jiwanya...
Akan selalu nombor SATU
untuk hadiah guru itu
sebagai ganti pensil biru baru......
Inderaputera 2009 : 04:37 ptg : Kota Kinabalu